Seimbang Dalam Segala Hal

Allah Taala berfirman dalam Surah Albaqarah ayat 143

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

(143) Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

dan maksud dari kalimat وسط dalam ayat ini adalah kebaikan atau adil atau seimbang.

maka sikap seimbang dalam segala hal kehidupan bermasyarakat sangat dibutuhkan. Contohnya dalam keadaan mubah atau sunnah juga disebutkan dalam firman Allah Taala ِ Al-A’raaf ayat 31 :

 يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ 

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Sebagai seorang muslim hendaknya kita memakai pakaian yang sesuai pada tempatnya begitu juga sebagaimana yang disinggung dalam ayat diatas yaitu memakai pakaian terbaik (Sesuai dengan Syariat dan Adat Masyarakat Sekitar) ketika kita memasuki mesjid. begitu juga ketika kita makan hendaknya menghindasi sikap boros (اسراف) karena sikap tersebut sangat bertentangan dengan Akal manusia maupun Dalil dalil Alquran dan hadits nabi shallalahu alaihi wasallam.

sebagai faidah Apakah perbedaan antara Mubazzir dan israf?

Mubazzir itu adalah menggunakan nikmat allah untuk bermaksiat atau sesuatu yang diharamkan oleh allah taala. Jelas yah?

Adapun israf (boros) adalah menggunakan nikmat allah secara berlebih lebihan.

dalam Alquran jelas bahwa pelaku mubazzir itu dikaitkan dengan temannya syeiton (al isra’ : 26-27) dan pelaku israf itu dikaitkan dengan perbuatan yang allah tidak sukai (Al-An’am : 141)

Semua aspek kehidupan harus seimbang dalam mengerjakannya agar tidak ada yang terdzolimi.
seperti memahami Makna Zuhud banyak yang salah paham yang seakan akan meninggalkan dunianya dan tidak lagi memperhatikan hak hak pada dirinya dan sekitarnya.

Kita ambil Contoh dari kisah dibawah ini.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوْتِ أزْوَاجِ النَّبِيِّ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَسْأَلُوْنَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمَّا أُخْبِرُوْا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوْهَا، وَقَالُوْا: أَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ وَقدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. قَالَ أَحَدُهُمْ: أَمَّا أَنَا فَأُصَلِّيْ اللَّيْلَ أَبَداً، وَقَالَ الْآخَرُ: وَأَنَا أَصُوْمُ الدَّهْرَ أَبَداً وَلَا أُفْطِرُ، وَقَالَ الْآخَرُ: وَأَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَداً. فَجَاءَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ، فَقَالَ: أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا ؟ أَمَا وَاللهِ إِنِّيْ لَأَخْشَاكُمْ لِلهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّيْ أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ


Dari Anas Radhiyallahu anhu ia berkata, “Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya tentang ibadah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Lalu setelah mereka diberitahukan (tentang ibadah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ), mereka menganggap ibadah Beliau itu sedikit sekali. Mereka berkata, “Kita ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ! Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diberikan ampunan atas semua dosa-dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan datang.” Salah seorang dari mereka mengatakan, “Adapun saya, maka saya akan shalat malam selama-lamanya.” Lalu orang yang lainnya menimpali, “Adapun saya, maka sungguh saya akan puasa terus menerus tanpa berbuka.” Kemudian yang lainnya lagi berkata, “Sedangkan saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan menikah selamanya.” Kemudian, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka, seraya bersabda, “Benarkah kalian yang telah berkata begini dan begitu? Demi Allâh! Sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allâh dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka (tidak puasa), aku shalat (malam) dan aku juga tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku.”

begitu juga kisa abu darda radhiyallahu anhu.

Abu Juhaifah Wahb bin `Abdillâh Radhiyallahu anhu berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan Salman al-Fârisi dan Abu Darda` Radhiyallahu anhuma.”

Setelah itu Salmân Radhiyallahu anhu mengunjungi Abu Darda` Radhiyallahu anhu. Dia melihat Ummu Darda`Radhiyallahu anha memakai pakaian kerja dan tidak mengenakan pakaian yang bagus.

Salman Radhiyallahu anhu bertanya kepadanya, “Wahai Ummu Darda`, kenapa engkau berpakaian seperti itu?”

Ummu Darda` Radhiyallahu anha menjawab, “Saudaramu Abu Darda` Radhiyallahu anhu sedikit pun tidak perhatian terhadap istrinya. Di siang hari dia berpuasa dan di malam hari dia selalu shalat malam.”

Lantas datanglah Abu Darda` Radhiyallahu anhu dan menghidangkan makanan kepadanya seraya berkata, “Makanlah (wahai saudaraku), sesungguhnya aku sedang berpuasa”

Salman Radhiyallahu anhu menjawab, “Aku tidak akan makan hingga engkau makan.”

Lantas Abu Darda` Radhiyallahu anhu pun ikut makan.

Tatkala malam telah tiba, Abu Darda` Radhiyallahu anhu pergi untuk mengerjakan shalat.

Akan tetapi, Salman Radhiyallahu anhu menegurnya dengan mengatakan, “tidurlah” dan dia pun tidur.

Tak lama kemudian dia bangun lagi dan hendak shalat, dan Salman Radhiyallahu anhu berkata lagi kepadanya, “tidurlah.” (dia pun tidur lagi-pen)

Ketika malam sudah lewat Salman Radhiyallahu anhu berkata kepada Abu Darda` Radhiyallahu anhu , “Wahai Abu Darda`, sekarang bangunlah”. Maka keduanya pun mengerjakan shalat” Setelah selesai shalat,

Salman Radhiyallahu anhu berkata kepada Abu Darda` Radhiyallahu anhu, “ (Wahai Abu Darda`) sesungguhnya Rabbmu mempunyai hak atas dirimu, badanmu mempunyai hak atas dirimu dan keluargamu (istrimu) juga mempunyai hak atas dirimu. Maka, tunaikanlah hak mereka.”

Abu Darda` Radhiyallahu anhu mendatangi Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut kepadanya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Salman benar” .

Semoga Bermanfaat.

Bertakwalah


Bertakwalah dimanapun engkau berada dan kapanpun ..

takwa juga merupakan hak Allah Taala terhadap hambanya.

dan inti dari takwa adalah bagaimana kita mentauhidkan Allah Taala

karena ini merupakan perintah Allah yang paling besar. sebagaimana Syirik merupakan Larangan Allah yang paling Besar juga.

Takwa : engkau menjadikan dirimu dan Rabbmu Adanya ketakutan

Abu Hurairah : Takwa adalah Apakah engkau menjalani jalan yang penuh dengan duri dengan sangat berhati-hati.

Engkau jalan dijalan yang benar dan engkau berhati hati dari syahwat dan subuhat.

Keutamaan Ketakwaan sangat banyak dan tidak bisa di hitung.

dan apa yang disebutkan di ALquran cuma sebagai isyarat

  1. ومن يتق الله يجعل له مخرجا
    orang yang bertaqwa diberikan jalan keluar.

    Reseki bukan hanya berupa harta atau rumah atau mobil namun reski yang paling bagus itu adalah keimanan dan ilmu yang bermanfaat dan juga istiqamah diatas jalan yang benar. maka ketika dia sudah bertaqwa dan belum mendapatkan uang yang banyak misalnya maka hendaknya dia melihat dari sisi lain seperti urusan akhiratnya seperti anaknya dijadikan sholeh atau istri yang sholehah atau anak yang hafidz quran yang bertaqwa juga.
    
  2. نجعل لكم فرقانا
    mengetahui kebaikan dan mengetahui yang mana yang lebih afdol dan mengetahui keburukan dan kebaikan yang mana.
    وان تصبرو وتتقو لا يضركم كيدهم شيء
    jika dia sabar dan bertaqwa maka tidak akan bisa membahayakan musuhnya.

    semua kita akan kena musibah entah itu besar atau kecil
    maka ucapkan innalillah
    kemudian sabar adalah solusi dari masalah dunia ini.

    namun musibah yang besar adalah musibah dalam agama ini juga ini adalah musibah yang sangat bahaya
    اللهم لا تجعل مصيبتنا في ديننا

Yaa Alllah jangan engkau jadikan musibah kami diatas agama kami
makanya doa nabi seperti diatas.
karena ini merupakan musibah yang paling nyata. dan ancamannya azab dari allah taala

dan buah dari ilmu yang bermanfaat adalah ketakutan kepada allah berupa taqwa. Makanya


وتقوا الله ويعلمكم الله
bertaqwalah maka allah akan memberikanmu ilmu.

ilmu dan taqwa adalah dua hal yang selalu bersamaan. makanya ulama dikatakan orang yang paling takut kepada allah taala.



dan iblis mempunyai ilmu yang banyak namun tidak bertaqwa maka tidak dikatakan alim

Begitu juga seorang ulama yang banyak ilmunya dan tidak bertaqwa maka tidak dikatakan alim..

jadi kapan dikatakan ilmu agama itu bermanfaat?
1. diamalkan

2. diajarkan

3. menjadikannya takut kepada Allah subhanahu wataala untuk bermaksiat kepada Allah taala baik dalam kesendirian maupun secara terang terangan.

4. Menjadikan dia takut kepada Allah untuk mendzolimi manusia.

5. menjadikannya Akhlaqnya bagus.

dan sahabat dan tabiin sangat mewasiaatkan ketaqwaan di rapatnya dan dipertemuaan pertemuaan mereka.

umar mewasiaatkan anaknya abdullah ibnu umar …

maka ketika pekerjaan itu buruk maka hindarilah karena depanmu ketaqwaan
dan jadikanlah ketaqwaan untuk menghilangkan kesedihanmu. dan jadikankan ketaqwaan didepan matamu supaya engkau menghindari semua yang dilarang oleh allah taala.

nasihat abi saiid alhudri ketika ditanya oleh seseorang untuk dinasehati
engkau menanyakan apa yang saya tanyakan kepada rasulullah .. maka bertaqwalah karena dia adalah inti dari segala sesuatu,


setiap dia bertakwa maka seseorang itu akan semakin berhati hati dalam beramal agar tidak terjatuh dalam kemaksiatan.

Peran Ibu Di Balik Kesuksesan Ulama

‏البخاري ربته أمه ..
yang mendidik imam bukhori adalah ibunya..

أحمد بن حنبل ربته أمه ..
yang mendidik imam Ahmad bin hanbal adalah ibunya

الشافعي ربته أمه..
yang mendidik imam Asya syafi’i adalah ibunya

الحافظ بن حجر ربته أخته ..
yang mendidik imam Al haafidz Ibnu hajar adalah saudarinya

وابن تيمية كانت أمُّه(جدّته) تُسمَّى تيمية،
وكانت واعظةً، فنُسِب إليها، وعُرِف بها.
dan ibu/nenek ibnu taimiyah namanya taimiyah, adalah seorang da’iyah, ibnu taymiyah dinisbatkan kepada ibu/neneknya, dan dikenal dengan nama ibu/ neneknya

النساء مصانع الرجال ..
wanita adalah pencetak para lelaki ( shalih dan tangguh )

إذا صلحت المرأة صلح البيت والمجتمع وكلّ شيء
bila wanita shalihah, ( niscaya) rumah masyarakat dan semuanya akan menjadi baik.

(اللهم بلغنا بذريتنا مبلغا لا نصله بجهدنا ولا بعملنا ولكن بحولك وقوتك)

ya Allah sampaikanlah keturunan kami kepada capaian yang kami tidak bisa mencapainya dengan usaha dan amalan kami, akan tetapi hanya dengan kekuatanMu ya Allah.

pertanyaan:
dimana peran suami/bapak?
jawaban singkatnya:


bila wanita/ ibu adalah madrasah bagi putra putrinya, maka suami/bapak adalah kepala madrasah tersebut.


maka, adakah madrasah yang berhasil bila kepalanya gagal?


ini menurut rumus yang umum.

Oleh:

HAMBA ALLAH

Shalat Para Salaf

Jika kita berbicara tentang ibadah para salaf maka kita akan mendapatkan bahwa mereka tidak malas dan capek dalam ibadah. Dan tidak ada keraguan sama sekali bahwa qudwah mereka adalah baginda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam dalam kesungguhannya dalam ibadah, zikir, bersyukur, zuhud, maka jika semuanya kita mau bahas mungkin lembaran kertas tidak akan mampu menuai cerita emas yang akan kita tuliskan dengan dtinta emas.

Diantara bentuk ibadah mereka
SHALAT MALAM
Shalat malam atau biasa kita sebut tahajjud maka allah taala sudah menyebutkan keutaamaannya dalam banyak ayat ayat alquran diantaranya
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
Mereka mereka yang menjaga waktu malamnya kepada rabbnya dengan sujud dan berdiri (shalat)
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
Lambung lambung mereka jauh dari pembaringan dikarenakan mereka berdoa kepada RabbNya dengan rasa Takut dan sangat berharap.
Mari kita sebutkan beberapa kisah diantara mereka :
Abdullah bin amru bin Ash
Beliau adalah salah satu kaum Muhajirin ketika itu istrinya melapor kepada ayahnya. tentang kebiasaannya yang sangat disebabkan oleh ibadah dan tidak memperhatikan istrinya dan berita ini sampai kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan nabi berkata
فقال له: كيف تصوم؟ فقال: كل يوم. وقال: كيف تختم؟ فقال: كل ليلة
nabi berkata Shallallahu Alaihi Wasallam Bagaimana kamu berpuasa ia Abdullah menjawab setiap hari kemudian nabi bertanya lagi Bagaimana kamu menamatkan Alquran Kemudian beliau menjawab setiap malam

Maka Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam membimbingnya karena beliau masih muda dan usianya masih dibawah 20 tahun agar memberikan hak terhadap tubuhnya untuk istirahat.
Akan tetapi inilah semangat para sahabat dan juga perhatiannya yang tinggi terhadap ibadahnya sampai-sampai Ai melakukan ibadah qiyamul Lail sepanjang malam dengan menempatkan Alquran dalam satu malam dan juga berpuasa setiap hari sehingga Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menegurnya dan memintanya untuk memberikan hak terhadap dirinya dan juga keluarganya beserta istrinya.
Dan saat itu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkannya untuk berpuasa sehari dan berbuka sehari setelahnya yang kita kenal sekarang ini dengan puasa Daud Alaihissalam.
Dan juga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan nya untuk salat malam atau tahajud serta membaca Alquran dengan menamatkannya sepekan sekali. Pada saat itu Abdullah bin Amr bin ash salat dengan durasi sekitar 3 sampai 4 jam dengan membaca pada malam pertama al-baqarah sampai Al Maidah dan pada malam kedua dari surah al-maidah sampai Surah Yunus dan pada malam ketiga dari surah Yunus sampai Surah Al Isra.،، dan begitulah kebanyakan para sahabat nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam menghabiskan qiamulail nya dengan salat tahajud dengan bacaan sepertujuh al-quran.

pernah Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam masuk dalam salah satu kamar istrinya kemudian mendapatkan sebuah tali yang dikaitkan plafon kamar. Kemudian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya apa ini? . Maka salah seorang istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab tali buat zaynab untuk salat yang ketiga Zainab capek berdiri maka dia menggantungkan tali itu pada dirinya Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam menegurnya dengan memerintahkan agar salat dengan duduk jika tidak bisa berdiri. Beginilah semangat Ummul mukminin Zainab Radiallahu ta’ala anha dengan kelezatan ibadah yang dirasakannya dia rela berdiri panjang salat malam walaupun lebih namun tetap memegang tali yang dikaitkan di plafon agar tidak jatuh ketika lama berdiri.

Juga kisah yang tak kalah menarik Ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mempersaudarakan antara dua sahabat yang mulia yaitu Salman Alfarizi dan Abu Darda Radiallahu ta’ala anhu. Maka saat itu Salman Al Farisi ziarah saudaranya ketika telah sampai di rumahnya. Maka Salman dipersilakan oleh Abu Darda untuk makan dengan mengatakan: ” makanlah” kemudian Salman Al Farisi yang mengatakan saya tidak akan makan sampai kamu makan. Maka beliau menjawab:” Saya sedang berpuasa “. dan Salman tetap mengatakan bahwa dia tidak akan makan sampai saudaranya itu makan naga Abu Darda radhiyallahu Anhu berbuka saat itu demi saudaranya Salman Al Farisi Radiallahu ta’ala anhu. Dan ketika datang malam hari Abu Darda bangun dari tidurnya dan ingin melaksanakan salat malam kemudian terbangun juga Salman Al Farisi dan mengatakan kepada Abu Darda: “Tidurlah” kemudian setelah saya jam Abu Darda bangun kembali namun Salman Al Farisi mengatakan dengan perkataan yang sama: “tidurlah”. Akan tetapi ketika waktu malam sisa sepertiga maka Salman Al Farisi membangunkan saudaranya Abu Darda Dengan mengatakan: “bangunlah sekarang”. Maka mereka pun salat bersama. Dan Salman Al Farisi mengatakan kepada saudaranya Abu Darda radhiyallahu anhu bahwa pada dirimu itu terhadap hak dan juga terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu terdapat haknya. Serta terhadap keluargamu juga terdapat haknya. Maka berikanlah masing-masing haknya.

Dan juga ada kisah yang paling masyhur yaitu 3 orang datang kerumah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dengan menanyakan tentang ibadahnya mereka salah seorang di antara mereka mengatakan bahwa wa dia berpuasa namun tidak berbuka. Salah seorang di antara mereka juga mengatakan bahwa wa dia salat malam dan tidak tidur dan salah seorang di antara mereka mengatakan bahwa dia tidak menikahi perempuan. Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya: ” Apakah kalian merupakan orang yang berkata seperti itu? “. Mereka menjawab: ” iya “. Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menambahkan: ” saya merupakan orang yang paling bertakwa Dan saya berharap bahwa saya takut dan dan bertakwalah karena Allah Ta’ala. Akan tetapi saya berpuasa dan berbuka, saya berdiri salat malam dan beristirahat, dan saya juga menikahi wanita maka barangsiapa yang menolak sunahku atau ajaran ku maka bukan bagian dari kami.
Juga kita dapat melihat bagaimana semangat para sahabat dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sampai dikatakan tidak tidur dalam satu malam karena mengerjakan qiyamul Lail.
Begitu juga para tabiin disebutkan bahwa said bin jubair Radiallahu anhu selama 20 tahun beliau salat subuh dengan wudu salat Isya Jika dia salat Isya maka dia terus-menerus salat dengan wudhu tersebut hingga salat subuh.
Mereka tidak menghabiskan malamnya dengan banyak tidur akan tetapi mereka salat membaca Alquran, berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Disebutkan juga riwayat bahwa Imam Abu Hanifah rahimahullaahu Ta’ala yang kita kenal dengan salah satu Imam mazhab beliau sekitar 30 sampai 40 tahun menghabiskan malamnya dengan kelezatan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dikatakan juga oleh para Salaf perkataan yang masyhur bahwa: Saya mengerjakan qiyamul Lail selama 20 tahun dan dan saya merasakan kelezatan qiyamul Laili 20 tahun setelahnya. Artinya mereka mengerjakan salat malam selama 40 tahun dan 20 tahun pertama yang mereka rasakan itu adalah kelebihan dan 20 tahun setelahnya mereka baru merasakan yang dinamakan nikmatnya qiyamul Lail.

Apa manfaat Dari Kedua Mata Ini Jika Keduanya Tidak Dapat Menangis

قال جَعْفَرِ بْنِ سُلَيْمَانَ : بَكَى ثَابِتٌ حَتَّى كَادَتْ عَيْنُهُ تَذْهَبُ فَجَاءُوا بِرَجُلٍ يُعَالِجُهَا فَقَالَ : أُعَالِجُهَا عَلَى أَنْ تُطِيعَنِي قَالَ : وَأَيُّ شَيْءٍ ؟ قَالَ : عَلَى أَلَّا تَبْكِيَ قَالَ : فَمَا خَيْرُهُمَا إِنْ لَمْ تَبْكِيَا ؟ وَأَبَى أَنْ يَتَعَالَجَ (حلية الأولياء ٣٢٣/٢)

Berkata Ja’far bin Sulaiman, “Tsabit pernah menangis hingga hampir saja mengalami kebutaan, kemudian didatangkan kepadanya dokter untuk mengobati matanya, si dokter berkata kepadanya “berilah aku satu jaminan yang bisa kamu lakukan agar matamu dapat sembuh”.

Beliau bertanya, “apa itu?” Dokter menjawab “jangan lagi menangis”. Beliau menanggapinya dengan berkata, “dan apa manfaat dari kedua mata ini jika keduanya tidak dapat menangis”. Beliaupun menolak untuk diobati.

Dari: Hamba Allah

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai